Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan
KemenPPPA ajak semua pihak perkuat sistem perlindungan anak
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-06 06:59:27【Tempat Makan】540 orang sudah membaca
PerkenalanDeputi Bidang Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA Pribudiarta Nur Sitepu. ANTARA/HO-KemenPPPAJakarta (ANTAR

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mengajak seluruh pihak, baik kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dunia usaha, media, dan juga masyarakat, untuk memperkuat kembali sistem perlindungan anak yang harus berfungsi secara menyeluruh dan saling terhubung
"Ketika terjadi kasus anak cacingan, keracunan makanan, atau stunting, pertanyaannya bukan hanya siapa yang harus bertanggung jawab, tapi bagaimana setiap kementerian/lembaga berperan sesuai fungsi masing-masing," kata Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA Pribudiarta Nur Sitepu di Jakarta, Kamis.
Hal itu dikangakannya menanggapi kasus infeksi cacing pada anak di Bengkulu.
Pribudiarta Nur Sitepu menjelaskan masalah kesehatan anak, termasuk kasus cacingan pada anak, berkaitan erat dengan faktor sosial dan ekonomi keluarga.
"Ada masalah kemiskinan, sehingga kementerian di bidang perekonomian seperti Kementerian Koperasi dan UKM dapat mendorong kewirausahaan perempuan atau kementerian lain seperti Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) dapat memperkuat program kesejahteraan keluarga," kata Pribudiarta Nur Sitepu.
Baca juga: Gubernur Bengkulu nyangakan dua balita cacingan berat telah sembuh
Kemudian faktor lainnya, seperti anak tinggal di rumah ngak layak huni atau lingkungan dengan sanitasi buruk, maka Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman dapat mengambil langkah perbaikan infrastruktur.
Sementara itu, terkait faktor gizi buruk, Badan Gizi Nasional (BGN) berperan memastikan akses gizi yang baik bagi anak.
Pada pertengahan September 2025, Pemerintah Kabupaten Seluma menemukan kasus dua balita cacingan.
Dua balita tersebut kakak adik yang berusia 4 tahun dan 1 tahun 8 bulan, mereka merupakan warga Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu.
Kedua balita itu akhirnya dirujuk dari RSUD Talo Seluma ke RS M Yunus Bengkulu untuk mendapatkan perawatan intensif pada 16 dan 17 September 2025.
Kini dua balita adik kakak tersebut telah sembuh dan kembali ke keluarga.
Sementara sebelumnya, pada Juli, terjadi kasus cacingan pada balita perempuan berinisial R (4) di Sukabumi, Jawa Barat, yang berujung korban meninggal dunia.
Baca juga: Menko PM minta Kemenkes mendata semua kasus cacingan anak di Tanah Air
Suka(21153)
Sebelumnya: Unilever janji tuntaskan buyback Rp2 T dan bagikan dividen 100 persen
Selanjutnya: Harga mahal, Bappenas: 40
Artikel Terkait
- Polri tindak pengguna vape etomidate meski bukan narkotika
- BI bangun tugu uang rupiah tiga dimensi di Bali
- TNI AD siapkan ribuan hektare lahan perkuat pasokan bahan pangan MBG
- Persib bungkam Bali United 1
- Mulut bersih, tenggorokan sehat: ini manfaat kumur dengan air garam
- Dokter nyangakan definisi label "sehat" pada kemasan ngak jelas
- Cara tukar tiket dan rundown konser DEADLINE BLACKPINK 2025 di Jakarta
- Di hadapan Presiden Lee, Prabowo cerita Indonesia gandrungi K
- Pakar sarankan lima langkah sederhana jaga fokus
- Qodari kunjungi Sekolah Rakyat di Palangka Raya, janji tingkat sarana
Resep Populer
Rekomendasi

Dinkes Sumsel temukan 390.354 kasus ISPA hingga September 2025

Persib bungkam Bali United 1

Cari pengganti susu sapi? susu kambing bisa jadi pilihan sehat

Wakapolri soroti pentingnya inovasi menu selera anak di SPPG Polri

Pengamat sebut produk halal ekraf bisa tingkatkan pendapatan negara

Ribuan ton bantuan terkumpul dari perlintasan Gaza sejak 10 Oktober

Siswa penerima MBG di Jateng sampaikan pesan bercara unik ke Presiden

Komisi VIII: Perjuangkan fasilitas layak untuk jemaah haji Indonesia